SEKILAS INFO
Selamat Datang di Website Yayasan Cahaya Fajar
Sabtu, 22/3/2025

Pekerjaan yang Tidak Bisa Digantikan AI, Apa Saja?

Photo by Mohamed Nohassi on Unsplash

otomatisasi, yaitu penggunaan mesin, sistem kontrol, dan teknologi informasi, bertujuan untuk meningkatkan efisiensi kerja. Namun, perkembangan pesat dalam artificial intelligence atau teknologi kecerdasan buatan (AI) menimbulkan kekhawatiran besar, karena diperkirakan AI bisa menggantikan hingga 72% pekerjaan yang ada saat ini (TamStage, 2024).

Perubahan ini mencerminkan pergeseran besar di pasar tenaga kerja. Menurut McKinsey Global Institute (2024), minat terhadap pekerjaan rutin semakin menurun, sedangkan permintaan untuk pekerjaan yang memerlukan keterampilan tinggi, terutama di bidang kesehatan dan STEM (sains, teknologi, teknik, dan matematika), terus meningkat.

House of HR telah mengidentifikasi enam jenis pekerjaan yang sulit digantikan oleh AI. Berikut adalah penjelasan mengenai pekerjaan-pekerjaan tersebut:

1. Dokter dan Perawat
Meskipun teknologi seperti kecerdasan buatan semakin canggih dalam mendiagnosis penyakit dan memberikan perawatan, peran manusia dalam bidang kesehatan tetap tak tergantikan.

Empati dan kemampuan untuk memberikan dukungan emosional kepada pasien adalah hal yang sulit ditiru oleh mesin. Selain itu, keterampilan motorik halus yang diperlukan dalam prosedur medis seperti operasi masih menjadi domain para ahli medis manusia.

Selain pengetahuan medis, baik dokter maupun perawat juga harus memberikan dukungan emosional yang kuat untuk membantu pasien melewati masa-masa sulit. Kemampuan untuk memahami bahasa tubuh, memberikan sentuhan yang menenangkan, dan mendengarkan keluhan pasien dengan empati adalah hal-hal yang sulit diprogram ke dalam sebuah mesin.
2. Manajer Sumber Daya Manusia
Human Resource lebih dari sekadar mengelola data karyawan. Pekerjaan ini melibatkan pemahaman yang mendalam tentang dinamika sosial dalam sebuah perusahaan.

Membangun tim yang solid, menyelesaikan konflik, dan menciptakan budaya kerja yang positif adalah tugas yang membutuhkan kecerdasan emosional yang tinggi. AI mungkin dapat mengotomatiskan tugas-tugas administratif, tetapi sulit bagi mereka untuk memahami nuansa kompleks dari interaksi manusia.

Misalnya, ketika seorang karyawan mengalami masalah pribadi yang berdampak pada kinerja kerjanya, seorang HR profesional harus mampu memberikan dukungan yang tepat. Ini melibatkan kemampuan untuk mendengarkan dengan empati, memberikan nasehat yang bijaksana, dan merujuk karyawan ke sumber daya yang tepat.

“https://www.liputan6.com/citizen6/read/5668799/6-pekerjaan-yang-tidak-bisa-digantikan-ai-apa-saja?page=2”